Senin, 22 November 2010

Puisi

KESOMBONGAN
Oleh: Abu Faqih

Terkadang, kita merasa begitu sombong dengan segala yang kita punya
begitu kuatnya rasa itu menguasai tubuh kita
Berjalan melalui aliran darah tanpa kita rasa
Menghilangkan kesadaran iman
Bahwa semua hanya titipan

Terkadang, rasa itu menyeruak dengan cepat
Dalam wujud omong kosong dan bualan
Meremehkan Sang Maha Pencipta
Berjejalan di dalam dada
Menghambat perjalanan panjang seorang anak manusia

Entah…
Sampai kapan kesempatan ada
Mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ada batasnya
Dan manusia terjatah segalanya

Entah…
Sampai kapan kita mengenakan pakaian kesombongan
Menantang Sang Maha Kasih di depan nyala api
Sementara surga telah dijanjikan
dengan kesabaran, ketaatan, dan keikhlasan

Namun…
Manusia enggan berupaya
Ketamakkan telah merusak segalanya
Melahap apa saja yang bukan haknya
Kesombongan menjadi jati diri
Berdiri tegak menjejak manusia lain

Kesabaran menjadi sesuatu yang mahal
Ketaatan menjadi sesuatu yang aneh
Dan keikhlasan menjadi sesuatu yang lucu

Sesungguhnya Allah telah memberikan kita akal dan hati
Yang hanya kita jadikan sebagai pajangan berdebu
Nafsu menjadi mahkota
Mengaburkan cermin hati
Bayangan Allah tercecer entah dimana
Neraka dan surga hanya menjadi cerita kosong
Mati menjadi sesuatu yang harus dihindari
Agar dapat hidup abadi di tempat yang fana ini

Teruslah hidup hai kau sang penista
Sampai engkau dihadapkan pada sang pencabut nyawa
Tubuhmu akan tergetar
Peluhpun bercucuran
Karena tibanya hari pembalasan
Penyesalan tak akan pernah dapat menolongmu

Wahidin Raya, Jakpus, 23 November 2010

Tidak ada komentar: